Takalar,15menit.com– Seorang wartawan nyaris kehilangan nyawa setelah diduga ditabrak oleh pengawas proyek irigasi di Kecamatan Mangarabombang (Marbo), Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/9/2025) sore. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 16.30 WITA di area proyek irigasi Tana-Tana senilai Rp29 miliar.
Korban, Wahid Dg. Rani, jurnalis Media Armada, menuturkan bahwa dirinya sengaja ditabrak sepeda motor yang dikendarai pria bernama Dg. Jowa, pengawas proyek yang juga disebut sebagai pemilik tambang galian C di sekitar lokasi.
“Motor saya ditabrak dengan sengaja hingga rangka depan pecah. Saya nyaris celaka,” ungkap Wahid kepada sejumlah wartawan.
Tak berhenti di situ, Wahid mengaku mendapat intimidasi berupa bentakan keras saat hendak melakukan peliputan. Dg. Jowa disebut merangkap pemasok material proyek irigasi tersebut, meski tambangnya diduga sudah tidak lagi beroperasi secara legal.
“Saya dihalangi dan dibentak ketika meliput. Padahal, saya sedang menjalankan tugas jurnalistik,” tegas Wahid.
Ia mendesak pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti kasus ini, mengingat tindakan kekerasan dan penghalangan kerja pers merupakan pelanggaran hukum.
“Ini jelas bentuk penghalangan kerja pers yang dilindungi Undang-Undang. Kami berharap pelaku ditindak sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.
(*)

















